Oleh : Mey Indriyani Inkiriwang
Mahasiswa Diksatrasia FKIP Unswagati Cirebon
BUNYI BAHASA DAN TATA BUNYI
1.
PENGERTIAN BUNYI BAHASA
Getaran udara
yang yang masuk ke telinga berupa bunyi atau suara, yang dapat terjadi karena
dua benda atau lebih yang bergeseran atau berbenturan. Bunyi bahasa dibuat oleh
manusia untuk mengungkapkan sesuatu, dan dapat terwujud dalam nyanyian atau
dalam tuturan.
1.1 Bunyi
yang Dihasilkan oleh Alat Ucap Manusia
Dalam
pembentukan bunyi bahasa ada tiga faktor yang terlibat, yaitu sumber tenaga
(pernapasan), alat ucap yang menimbulkan getaran, dan rongga pengubah getaran,
dimana bunyi bahasa yang dihasilkan berbeda-beda. Bunyi bahasa yang arus
udaranya keluar melalui mulut disebut bunyi
oral (contohnya [p], [g], [f]), bunyi bahasa yang arus udaranya keluar dari
hidung disebut bunyi sengau / nasal (contohnya
[m], [n], [ñ], [ŋ]). Sedangkan bunyi bahasa yang arus udaranya sebagian keluar
melalui mulut dan sebagian keluar dari hidung disebut bunyi yang disengaukan / dinasalisasi.
Bunyi bersuara
terjadi apabila kedua pita suara berganti-ganti merapat dan merenggang dalam
membentuk bunyi bahasa, bunyi bahasa yang dihasilkan akan terasa “berat”. Bunyi tak bersuara terjadi apabila pita
suara direnggangkan sehingga udara tidak tersekat oleh pita suara, bunyi bahasa
yang dihasikan akan terasa “ringan”. Perbedaan antara keduanya dapat dirasakan
jika menutup kedua lubang telinga rapat-rapat. Disamping itu, pita suara dapat
juga dirapatkan sehingga udara tersekat, bunyi yang dihasilkan disebut bunyi hambat glotal [?].
Macam bunyi bahasa yang kita
hasilkan juga dipengaruhi oleh ada tidaknya hambatan dalam prosos pembuatannya.
1.2 Vokal dan
Konsonan
Berdasarkan
ada tidaknya rintangan terhadap arus udara dalam saluran suara, bunyi bahasa
dibedakan menjadi dua, yaitu vokal
dan konsonan. Vokal adalah bunyi
bahasa yang arus udaranya tidak mengalami rintangan dan kualitasnya ditentukan
oleh tiga faktor, yaitu tinggi rendahnya posisi lidah (tinggi, sedang, rendah),
bagian lidah yang dinaikkan (depan, tengah, belakang), dan bentuk bibir pada
pembentukkan vokal (vokal bundar atau bukan).