IDENTITAS BUKU :
Oleh : Mey Indriyani Inkiriwang |
Judul
Buku :
Tulang Miskin
Penulis : Joseph Landri
Penerbit : PT Gramedia Pustaka
Utama
Edisi : II, Agustus 2007
Tebal : 307 halaman
ISBN : 978-979-22-3102-1
MITOS PEMBELENGGU KESUKSESAN HIDUP
Siapa di dunia
ini yang mau hidup susah, melarat, menderita, dan sengsara? Tak akan satu
orangpun yang bercita-cita jadi miskin. Kalau bermimpi menjadi kaya dam hidup
berkecukupan? Hampir semua meng-iya-kan.
Di zaman yang
serba cepat seperti sekarang ini, tidak sedikit orang yang juga mempunyai pola
pikir serupa. Apa-apa maunya serba instan! Mulai dari mie instan, bumbu masak
instan, hingga keinginan kerja dan naik pangkat secara instan. Termasuk untuk
hal mencari penghasilan dan menuju sebuah kesuksesan, juga ingin instan. Apa
bisa begitu?
Sering kita
mendengar slogan The
Poor Getting
Poorer, and The Rich Getting Richer, alias yang
miskin makin miskin, dan yang kaya makin kaya.
Apa benar seperti itu? Jawabannya mungkin,
bagi orang yang tinggal di Indonesia.
Apa memang ada
orang yang bertulang miskin? Dengan pengertian orang tersebut sudah sejak lahir
(bawaannya) memang miskin? Begitupun sebaliknya, apa ada orang yang sejak lahir
sudah dipastikan akan kaya (tulang orang kaya)?
Joseph Landri
menuturkan beberapa fakta mengenai hal tersebut di atas dalam karyanya. Dengan gaya bahasa yang
santai, seperti sedang berbicara
langsung kepada pembaca, Joseph
memaparkan bukti-bukti konkret yang dapat
mematahkan mitos “tulang miskin” yang
membelenggu sebagian orang Indonesia untuk meraih kesuksesan dalam hidup.
Kadang manusia
terlalu menyalahkan Tuhan atas apa yang didapatkannya dalam hidup, termasuk urusan miskin
dan kesuksesan. Namun pernahkah
manusia arif dan bijaksana dalam bersikap?
Hidup miskin dan
ketidaksuksesan yang kita alami bawaan nasib, keturunan, atau ulah kita? Dalam
karyanya
ini, Joseph memaparkan penyebab
utama mengapa kita tidak bahagia, sengsara, melarat, dan miskin. Melaui
penggalan kisah nyata yang merupakan bagian dari pengalamannya, penulis berusaha
membukakan mata kita.
Mengutip istilah
yang digunakan penulis dalam buku ini, semua yang menjadi pertanyaan itu, mengenai kaya dan
sukses, harus ada ilmu koedoe-nya. Ilmu
yang
harus dipelajari dan diterapkan dengan baik
agar hasilnya pun
baik.
Bukankah tidak
ada pohon yang langsung berbuah lebat dan baik saat bibit baru ditanam? Semua
butuh proses.
Dengan bahasa
yang santai dan lugas serta agak ‘gaul’ menjadikan buku ini ringan untuk
dibaca.
Dilengkapi
dengan kutipan-kutipan dari tokoh terkenal dan kaligrafi Cina yang membumbui
halaman-halaman buku dengan tebal keseluruhan 296 halaman ini, bisa dibilang,
buku ini seperti buku yang tidak biasa layaknya buku motivasi dan inspirasi
lainnya. Buku ini lebih membuka pandangan kita dari perspektif diri kita
sendiri, apa adanya, dan tidak terkesan
menggurui.
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia FKIP Unswagati Cirebon
meydee_2605@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar